Tiket lotere dan gosokan kini tersedia di ratusan outlet ritel di New South Wales sejak pembatasan penjualannya dicabut 10 tahun lalu.
BWS adalah jaringan terbaru yang masuk ke pasar perjudian, dengan tiga toko mendapatkan lisensi untuk menjual produk lotere di Sydney.
Moratorium penjualan tiket lotere di luar agen koran dicabut pada tahun 2015, memungkinkan toko-toko lain, kecuali supermarket, untuk menjualnya.
Meskipun jumlah keseluruhan outlet tetap hampir tidak berubah sekitar 1.300, ketersediaan tiket lotere dan gosokan yang lebih luas telah menimbulkan kekhawatiran tentang “menormalkan” perjudian.
Ada sekitar 900 agen koran yang beroperasi di negara bagian ini, dan tidak semuanya memiliki lisensi lotere.
Ini berarti setidaknya ada 400 outlet lainnya, termasuk apotek, pom bensin, dan toko minuman keras.
Lotere dulu dijalankan oleh pemerintah untuk mengumpulkan uang untuk infrastruktur publik, dan organisasi nirlaba serta amal terus menggunakannya untuk menghasilkan pendapatan.
Banyak yang menganggap membeli tiket lotere sesekali sebagai aktivitas yang tidak berbahaya dan gosokan sering kali diberikan sebagai hadiah.
Namun, CEO Gambling Reform Alliance Carol Bennett mengatakan risiko lotere tidak boleh diremehkan.
“Lotere itu berbahaya,” kata Bennett.
Studi dari Australian Institute of Health and Welfare tahun 2023 menemukan bahwa 30 persen orang dewasa Australia berjudi di lotere setidaknya sekali sebulan dan dua pertiga telah berjudi di lotere dalam setahun terakhir.
Dalam pengajuan kepada penyelidikan parlemen tentang undang-undang untuk melarang penggunaan kredit untuk mendanai perjudian, Gambling Reform Alliance berpendapat lotere tidak boleh diperlakukan lebih lunak daripada aktivitas taruhan lainnya.
Aliansi tersebut menunjuk pada sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Addictive Behaviours yang menemukan bahwa hampir sepertiga penjudi yang hanya bermain lotere berada pada tingkat risiko terkait perjudian, dan orang-orang muda, laki-laki, perokok, serta pengguna rokok elektrik lebih sering melaporkan kerugian perjudian dari produk lotere.
“Bukti ini menunjukkan bahwa lotere tidak terlalu berbeda dari produk perjudian lainnya dan tidak seaman yang pernah dipikirkan,” katanya.
‘Paket Deal’ Menimbulkan Kekhawatiran
BWS, yang dimiliki oleh operator pub dan mesin poker Endeavour Group, mengonfirmasi telah memulai uji coba dengan The Lottery Corporation.
“Toko pertama dalam uji coba, di Petersham, mulai menjual tiket lotere pada bulan Maret,” kata juru bicara Endeavour Group.
Kutukan Keberuntungan
Saat wilayah Goldfields di Australia Barat merayakan serangkaian kemenangan besar lotere, seorang pakar perilaku perjudian memperingatkan bahwa mimpi besar dapat membawa biaya pribadi yang besar.
Toko BWS di Banora Point dan Prospect juga bagian dari uji coba ini.
Mereka bukan outlet minuman keras pertama yang masuk ke pasar perjudian, dengan 40 outlet minuman keras menjual tiket lotere dan gosokan di NSW dan Victoria.
Bennett mengatakan sangat memprihatinkan mempromosikan perjudian bersama alkohol.
“Ini adalah budaya yang meresap dan itu semacam menormalkan seluruh budaya ini… kamu bisa membeli tiket lotere di BWS lokal saat kamu membeli enam pak bir,” katanya.
“Semakin banyak kamu menyatukan mereka sebagai paket, itu hanya menciptakan efek kumulatif dan mengirim pesan yang sangat kuat bahwa ini semua sangat normal.”
Pemerintah Tidak Menentukan Jumlah atau Lokasi Outlet
Juru bicara Liquor & Gaming NSW mengatakan pemerintah tidak memiliki peran dalam menentukan jumlah atau lokasi outlet.
“NSW Lotteries memiliki proses untuk menunjuk outlet ke jaringan ritel mereka,” kata juru bicara tersebut.
“Liquor & Gaming NSW mengetahui bahwa beberapa toko BWS mengajukan permohonan ke NSW Lotteries untuk menjadi outlet lotere sebagai bagian dari program percontohan dengan Endeavour Group.
“Seperti halnya penjualan alkohol, produk perjudian ini hanya tersedia untuk orang berusia 18+ dan memerlukan identifikasi usia untuk membeli.”
Juru bicara The Lottery Corporation, yang dibentuk pada Juni 2022, tidak dapat memberikan angka berapa banyak agen koran yang menjual tiket lotere sebelum pencabutan moratorium pada 2015.
“Jaringan ritel kami sebagian besar terdiri dari agen koran, dengan campuran outlet ritel lainnya termasuk toko serba ada dan pom bensin,” kata juru bicara tersebut.
“Semua aplikasi untuk outlet lotere baru dinilai berdasarkan keunggulan individu mereka.”